" Welcome To *** yohan weers Blog's ***. . ."

Minggu, 25 April 2010

Jangan-jangan kita sudah menjadi Keluarga Besar Fir’aun (Ali Fir’aun)

Sahabatku, di antara nikmat Allah yang besar kepada kita adalah DIA telah menempatkan kita pada suatu negeri dengan kekayaan yang berlimpah. Begitu indahnya negeri ini sehingga bangsa lain menyebut pulau-pulau di Indonesia sebagai “surga yang terbuang”, sebagai “untaian zamrud di Khatulistiwa”.

Kemudian, selama puluhan tahun, dengan izin Allah kita hidup cukup makmur. Begitu makmurnya sehingga bangsa lain melihat negeri kita sebagai salah satu “macan Asia yang sedang bangkit.” Kita dicukupi dalam sandang, pangan dan papan.

Tiba-tiba kemakmuran yang kita bangun dengan susah payah diporakporanda­kan oleh berbagai bencana yang seperti tidak pernah selesai. Belum selesai kita memikul beban akibat hantaman krisis moneter akibat krisis 1997, hantaman krisis keuangan global 2008 menerjang kita. Hampir setiap saat kita dihantam dengan gempa bumi, banjir bandang, kemarau panjang, kebakaran hutan, kelaparan, dan berbagai kecelakaan di darat, laut dan udara.

Ada apa yang terjadi di negeri ini? Mengapa kenikmatan telah berubah menjadi bencana? Mengapa kekayaan anugerah bias Tuhan musnah begitu saja, sehingga kita masih menjadi salah satu bangsa yang ‘miskin’?.

Mengapa ?

Sahabatku, mari kita dengarkan firman Allah swt: “(Siksaan) yang demikian itu terjadi karena sesungguhnya Allah tidak akan meng­ubah nikmat yang telah dianugerahkan-Nya kepada suatu bangsa sehingga bangsa itu mengubah apa yang ada dalam diri mereka. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar dan Maha Mengetahui. Keadaan bangsa itu sama dengan keadaan Fir‘aun dan pengikutnya serta orang-orang yang sebelumnya. Mereka mendustakan ayat-ayat Tuhannya. Maka Kami binasakan mereka dengan dosa-dosa mereka dan Kami tenggelamkan Fir‘aun dan para pengikutnya. Semuanya adalah orang-orang yang zalim (Al-Anfal, 7:53-54).

Coba kita semua intropeksi diri kita masing-masing.

Jangan-jangan musibah yang menimpa kita ini karena seluruh bangsa ini sudah menjadi Ali Fir‘aun, keluarga besar Fir‘aun.

Jangan-jangan para pemegang kekuasaan di antara kita, para Pemimpin sudah menjadi Fir‘aun-Fir‘aun kecil yang menggunakan kekuasaan untuk mememperkaya diri dan golongannya, memeras yang lemah, menindas yang kecil, dan merampas hak orang yang tidak berdaya.

Jangan-jangan orang-orang kaya diantara kita kita sudah menjadi Qarun yang rakus mengumpulkan dunia dengan tidak peduli mana yang halal dan mana yang haram.

Demi uang, kita tidak ragu-­ragu untuk saling menghantam, saling menyakiti bahkan saling membunuh sesama saudara kita.

Hutan rimba kita bakar, kita jarah pohon-pohonnya yang jadi paru-paru dunia. Kita buru dan kita bunuh binatang-binatang yang ada di hutan rimba kita yang merupakan kekayaan alam kita.

Lautan kita bom untuk mendapatkan ikannya, kita curi kekayaan hayati di laut kita yang indah, kita curi pasir kita untuk dijual ke negeri orang, kita rusak laut kita sendiri.

Jangan-jangan kita sudah menjadi binatang-binatang buas. Zamrud Khatulistiwa sudah kita ubah menjadi rimba raya yang menakutkan.

Jangan-jangan para Profesor, para Doktor dan ilmuwan cerdik pandai kita sudah menjadi Haman, yang mempersembahkan kecerdasannnya untuk mengabdi kepada kezaliman. Kecerdikan mereka dipergunakan untuk meliciki orang banyak. Kepintaran mereka, mereka manfaatkan untuk “meminteri” orang-orang bodoh, untuk merampok kekayaan orang-orang bodoh.
Jangan-jangan para Ulama, para Kyai dan para ustadz kita sudah menjadi Bal‘am bin Ba‘ura. Mereka menjual ayat-ayat Allah untuk memenuhi hawa nafsu kita. Dengan kepintaran mereka, kita dibius seolah yang mereka ajarkan kepada kita mendekatkan diri kita kepada Tuhan, padahal sebenarnya mereka merampok kita dari jalan Tuhan.

Kita mengemas ambisi duniawi dengan ritus-ritus kesalehan. Seharusnya kita melangkahkan kaki kita ke gubuk-gubuk orang miskin dan mengetuk pintu mereka untuk memberikan bantuan kita. Tetapi kini, kita mengayunkan langkah ke istana para penguasa, menundukkan kepala kita di hadapan mereka, seraya menggumamkan ayat-ayat Allah untuk membenarkan kezaliman mereka.

Jangan-jangan kita semua sudah tidak peduli lagi dengan perintah-perintah Tuhan. Kita semua sudah menjadi budak­budak dunia.

Di mesjid, kita membesarkan asma Allah. Di luar mesjid kita menyepelekan DIA secara terang-terangan.

Di mesjid, seluruh anggota badan kita dipergunakan untuk beribadah kepada Tuhan. Di luar mesjid kita menggunakannya untuk bermaksiat kepada-Nya.

Tangan­tangan yang kita angkat dalam doa-doa kita adalah juga tangan-tangan yang bergelimang dosa.

Lidah-lidah yang kita getarkan untuk menyebut asma-Nya yang suci adalah juga lidah-lidah yang berlumuran kata-kata kotor.

Kepala yang kita rebahkan dalam sujud adalah juga kepala yang kita dongakkan dengan sombong di hadapan hamba-hamba Allah.

Marilah kita ubah musibah yang kita alami sekarang menjadi nikmat lagi, dengan mengubah perilaku kita.

Tinggalkan arogansi Fir‘aun, kerakusan Qarun, kelicikan Haman, dan kemunafikan Bal‘am.

Marilah kita akui dosa-dosa kita di hadapan DIA yang setiap saat dapat mencabut nyawa kita.

Sahabatku, marilah kita sama-sama bermunajat :

Ya Allah Ya Tuhan kami, sesungguhnya kami sudah berbuat zalim terhadap diri kami dengan melakukan dosa. Jika tidak Engkau ampuni kami dan tidak menyayangi kami, tentulah kami termasuk orang-orang yang rugi.

Ya Rabb, janganlah Engkau menyiksa kami jika kami lupa atau berbuat dosa.

Ya Allah, jangan timpakan kepada kami beban seperti Engkau timpakan kepada umat sebelum kami.

Rabbana, jangan timpakan kepada kami siksa yang kami tidak sanggup memikulnya. Maafkan kami, ampuni kami, sayangi kami. Engkau sajalah Pelindung kami. Tolonglah kami menghadapi orang-orang kafir.*
-------------------------------------------------------------------------------
Semoga Bermanfaat
Wassalamualaikum wr.wb
Gus Imam Puji Hartono (IPH)

hadits nabi

Tujuh Dosa Besar Yang Mencelakakan
Senin, 08 Maret 2010



قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : اِجْتَنِبُوا السَّبْعَ الْمُوْبِقَاتِ، قَالُوْا يَا رَسُوْلَ اللهِ وَمَا هُنَّ؟ قَالَ: اَلشِّرْكُ بِاللهِ وَالسِّحْرُ وَقَتْلُ النَّفْسِ الَّتِيْ حَرَّمَ اللهُ إِلَّا بِالْحَقِّ وَأْكْلُ الرِّبَا وَأَكْلُ مَالِ اْليَتِيْمِ وَالتَّوَلِّيْ يَوْمَ الزَّحْفِ وَقَذْفُ الْمُحْصَنَاتِ الْمُؤْمِنَاتِ اْلغَافِلَاتِ

(صحيح البخاري)



" Jauhilah tujuh dosa besar yang mencelakakan, para sahabat berkata: " apakah itu wahai Rasulullah?", Rasul bersabda: " Syirik (menyekutukan Allah), dan sihir, dan membunuh orang yang dilarang oleh Allah kecuali dengan kebenaran, dan memakan riba, dan memakan harta anak yatim, dan melarikan diri dari peperangan, dan menuduh zina terhadap wanita baik-baik". ( Shahih Al Bukhari )

Minggu, 18 April 2010

Belajar Hidup Sehat Lewat Permainan

Belajar Hidup Sehat Lewat Permainan

Permainan Audio Visual
Selain sayuran, makan buah-buahan juga bagus untuk kesehatan lho. Misalnya makan jeruk, apel, anggur, pisang, tomat dan masih banyak lagi buah-buahan yang bisa adik-adik konsumsi. Dan semua itu mengandung banyak sekali vitamin yang cocok untuk tubuh kita.
Adik-adik juga bisa milih sayuran ketika ikut Mama belanja ke pasar. Misalnya kalau pas Mama belanja, adik-adik bisa ikut memilih sayur apa yang nantinya harus dimasak oleh Mama.
Atau dengan cara yang lain adalah ikut belanja Mama di supermarket sambil bertanya makanan apa saja yang bergizi. “Dengan begitu adik-adik akan lebih banyak mengenal sayuran dan makanan bergizi.
Cara yang lain adalah dengan permainan audio visual. Misal adik misa menonton acara televisi yang memberikan edukasi tentang hidup sehat. Sebagai contoh adalah Dora The Explorer.
Selain itu juga bisa dilakukan dengan mewarnai buku bergambar buah, atau membentuk buah dari tanah liat atau lilin aneka warna. Bisa juga dengan cara menempel aneka gambar bahan makanan ke sebuah buku khusus.
Karena dari situ adik-adik bisa mengenal berbagai jenis buah, sayur, susu, daging, karbohidrat, sereal, lemak, minyak, dan protein. Permainan kertas gambar semacam ini akan membantu adik-adik mengingat dan menanamkan komitmen makanan sehat sedini mungkin.

Peran Orangtua
Adik-adik, belajar hidup sehat membutuhkan peran orangtua. Ketika belum memasuki masa sekolah, maka orangtua memiliki peran penting di dalamnya. Namun ketika anak sudah memasuki bangku sekolah, orangtua juga tetap memberikan pembelajaran terhadap anaknya.
Mengajarkan anak untuk memiliki kebiasaan hidup sehat tak cukup hanya lewat nasihat. Namun orangtua juga perlu menjadikan teladan untuk si kecil. Selain itu yang tak kalah pentingnya adalah meciptakan model pembelajaran agar anak tertarik. “Anak itu akan meniru apa yang dilihat di sekelilingnya,” tutur Milla kepada Joglosemar beberapa waktu yang lalu.
Ketika orangtua mengalami kesulitan ketika anaknya susah untuk mengonsumsi sayuran dan buah maka orangtua tidak perlu berkecil hati. Banyak cara yang dapat digunakan untuk membuat anak untuk suka makan makanan yang sehat.
Sehingga orangtua harus pandai-pandai dalam membuat anak untuk tertarik mengonsumsi makanan. Misalnya dengan mengajak anak untuk menentukan menu harian. Selain itu orangtua juga harus berusaha untuk menjelaskan manfaat makanan terhadap anak.

sumber : http://harianjoglosemar.com/berita/belajar-hidup-sehat-lewat-permainan-11812.html

"Kasih sayang Allah untuk umat Nabi Muhammad SAW"

"Kasih sayang Allah untuk umat Nabi Muhammad SAW"


Bukti kebesaran Allah SWT atas umat Nabi Muhammad SAW sangatlah jelas dan nyata, di zaman sebelum datangnya Nabi Muhammad SAW bila satu kaum pengikut para Nabi berbuat dosa kepada Allah SWT (maksiat) maka Allah akan menulis dikeningnya umat yang bertulis hamba ini berdosa dan tidak bisa ditutupi umat tersebut atas diri mereka masing-masing bahwa mereka berbuat dosa dan begitu banyak pula azab Allah yang diturunkan sebelum datangnya Nabi Muhammad SAW, sala satu kaum yang di tenggelamkan beserta bumi ini adalah kaum Nabi Nuh as dan kaum yang dihujankan batu serta dibalikannya bumi adalah kaum Nabi Luth as dan masih banyak kaum para Nabi lainnya yang Allah SWT turunkan azab.
Betapa beruntunglah umat Nabi Muhamad SAW atas kasih sayang Allah SWT yang begitu sayang terhadap umat Nabi Muhammad SAW, walaupun begitu banyak dosa dan kesalahan-kesalahan yang pernah dibuat umatnya tetapi Allah SWT masih membuka pintu ampunan selagi ruh masih berada dijasadnya dan sebelum sampai di tenggorokkannya, Allah SWT masih mengampuni dosanya selagi ia tidak menyekutukan Allah SWT.
Semua ini bertanda Allah SWT menjaga umat Nabi Muhammad SAW dengan Allah SWT membuktikan kebesaran-Nya, kasih sayang-Nya dengan Allah SWT menurunkan mujizat yang abadi berupa Al-Qur’an dan shalat 5 waktu dan mengagungkan bulan-bulan dengan ganda pahala yang berlipat ganda untuk umat Nabi Muhammad SAW di antaranya bulan Rajab ini yang begitu banyak fadhilah-fadhilahnya yang bepuasa maupun yang berdzikir, Allah SWT akan membukakan pintu tobat yang sebesar-besarnya dari mulai hari pertama sampai hari terakhir bulan Rajab dan Allah SWT memuliakan bulan Sya’ban untuk orang yang mencintai Nabi Muhammad SAW agar bershalawat kepadanya sebanyak-banyaknya karena Allah SWT yang memberikan wewenang penuh kepada Nabi Muhammad SAW untuk menolong umatnya dan bershalawat kepadanya di hari kiamat dan bulan ramadhan bagi manusia yang bertaqwa, taat dan bakti kepada Allah SWT dan Rasul-Nya, Allah SWT akan akan memberikan derajat yang tinggi untuk umat Nabi Muhammad SAW maka bulan ini dinamakan bulan umat Nabi Muhammad SAW karena Allah SWT menurunkan di bulan ini malam Laillatul Qadar sehingga Allah SWT akan mencintai hambanya yang betul-betul mencintainya..
Bulan Ramadhan adalah bulan yang penting untuk umat Nabi Muhammad SAW karena disinilah bagi hamba yang menginginkan kasih sayang Allah SWT di bulan mulia ini, di zaman Nabi Muhammad SAW para sahabat menghabiskan waktunya untuk beribadah kepada Allah SWT dan para Aulia di zaman terdahulu ada yang sampai menghatamkan Al-Qur’an 1 hari 20 kali khatam Al-Qur’an, karena mereka semua mengetahui betapa mulia bulan Ramadhan sehingga mereka tidak pernah berkurang rasa cinta mereka kepada Allah SWT sampai akhir hayat mereka, salah satu kemuliaan umat Nabi Muhammad SAW di bulan ini yang membedakan dengan umat-umat yang lain mereka berlomba-lomba merebut ridho Allah SWT, tidak ada yang kaya dan yang miskin semua wajib berpuasa menunaikan perintah Allah SWT tanpa ada yang memaksa hati-hati mereka, oleh karena itulah jangan sia-sia kan kasih sayang Allah SWT dari rahmatnya yang besar.
Wahai umat segeralah tinggalkan segala hal yang tidak di ridhoi oleh Allah SWT dan sambutlah bulan ramadhan dengan berdekatan kepada Allah SWT, basahkan lidahmu dengan berdzikir dan lapangkan dadamu dengan dating ke majelis-majelis dzikir, mudahkan tubuhmu untuk berdekatan kepada Allah SWT agar umurmu tidak sia-sia hidup di alam dunia ini sehingga wajahmu berseri-seri dikala malaikat ijro’il mendatangimu karenakamu rindu ke[ada Allah SWT maka Allah SWT akan rindu pula kepadamu.

Sabtu, 17 April 2010

makna seorang teman

Sebagian merasa hidup ini tidak akan pernah mencapai maknanya tanpa kehadiran seorangpun teman. Teman adalah orang-orang yang dicintainya dan yang mencintainya pula Orang-orang yang dengan keluasan hati menerima dirinya apa adanya, tanpa bumbu dan banyak cela.

Menyayangi teman, sama sekali bukan berarti menafikan kecintaan kepada yang lain Kecintaan kepada keluarga, kepada diri sendiri, sebab tiap-tiap jendela cinta memiliki ruangan tersendiri di hati yang tidak akan mampu disamakan dengan cinta-cinta lain Yang kesemuanya tidak saling berhimpit tidak pula bersinggungan. Namun tiap-tiap kecintaan mengisi bilik-bilik hati yang berbeda-beda. Kesemua cinta hendaknya merupakan suatu refleksi cinta kepada Allah SWT. Suatu pendaran keemasan dari keimanan, desiran sejuk angin kerinduan, dan deburan tegar ombak keistiqomahan.

Teman, bagiku kata itu adalah ungkapan kerinduan dan sejuta harapan. Harapan untuk dapat saling menegur dan meneguhkan. Membuang jauh-jauh kata perbedaan dan mencoba untuk mengawali segalanya dari kesamaan. Pada kata itu kutemukan hakikat hidup dan kehidupan, karena bersamanya aku menahan derita dan sengsara, gundah dan gulana, namun begitu manis terasa segala kerutan layar perjuangan karena Allah lah yang telah membuatnya.

Teman, bertemankan jiwa-jiwa yang ber-izzah mulia dan ghiroh menggelora, dengan segudang ide dan idealisme yang Robbani. Meniti jembatan yang sama, dengan tekad yang serupa dan seragam kebesaran jiwa. Bukan untuk sekedar menghabiskan sisa minuman kehidupan dunia, tapi hidup untuk sebuah cita yang takkan pernah kandas sia-sia. Pantas saja jika Rosululloh mewasiatkan agar kita menjadikan mereka yang sholeh sebagai teman kepercayaan.

Ah teman, harus kita terima bahwa berteman bukan berarti untuk selalu bersama secara harfiah Suatu saat pasti kita akan terpisah pula. Menempati lini-lini berbeda di setiap sudut kehidupan, agar setiap insane dapat tersentuh cahayaNya

Teringat serangkaian syair milik Munsyid Saujana ini kusuntingkan untukmu :
Sedingin embunan dedaun kehijauan, sesegar ingatan kenangan kisah silam
Kita seiring bersatu dan berjuang, meniti titian persahabatan
Kau hadir bawa cahaya, terangi hatiku teman
Saling memerlukan dan mengharapkan
Tangis gembira saat bahagia, moga kan kekal menuju Syurga
Kerana Tuhan kita ditemukan, andai terpisah, itu ketentuan
Sengketa dan kesilapan itulah fitrahnya insan
Kata dan teguran itulah pedoman

Selasa, 13 April 2010

aku ingin cinta yang halaalll

Dibalik episodenya, tentang keindahan, kebahagiaan dan kasih sayang
Tahukah kita, apa yang mendasari semuanya
Menjadi satu isyarat tentang sebuah makna
Dalam keutuhan cinta yang membentang

Cinta...
Bagai mutiara yang tersembunyi dibalik karang
Putih, bersih dan suci diatas mahligainya
Menjadi satu isyarat tentang sebuah makna
Dalam keutuhan azzam yang membentang

Cinta....
Aku ingin cinta yang putih, bersih dan suci
Bahkan lebih dari itu tentang cinta
Cinta yang berharga dalam Bilangan Asma Nya
Cinta yang tak hanya sekedar duniawi
Aku ingin cinta yang halal bersama dalam setiap keberkahanNya
Pun engkau, akan menjadikannya semakin berwarna
Dalam putihnya hati nurani

Cinta...
Seperti mutiara yang semakin bercahaya
Bahkan lebih ketika mahar keimanan menjadi satu pondasi
Bukan lagi berkata, aku ingin dan aku mau
Karena cinta telah mengajarkan kita tentang keindahan
Hanya sejauh mana kita mau
Belajar menjadi sang pecinta sejati

Cinta yang halal...
Berapa banyak dari kita yang mengharapkannya
Sehingga bukan lagi untuk menghalalkan segala cara
Karena cinta mengajari kita mengerti dan memahami
Tentang arti sebuah keikhlasan

Seberapapun engkau, aku dan kamu
Milikilah cinta diatas cinta yang benar
Berpijak pada satu kekuatan yang satu
Karena Allah tidak mau cemburu
Dan Allah tidak mau cemburu

Biarlah...semua akan indah pada waktunya
Tentang cinta yang halal
Tentang kedewasaan cinta nya, cintaku dan cintamu
Diatas jalan yang halal
dan berakhir dengan keberkahannya...
Semoga....

Senin, 12 April 2010

organisasi

Organisasi pada dasarnya digunakan sebagai tempat atau wadah dimana orang-orang berkumpul, bekerjasama secara rasional dan sistematis, terencana, terorganisasi, terpimpin dan terkendali, dalam memanfaatkan sumber daya organisasi yaitu seperti uang, material, mesin, metode, lingkungan, sarana-parasarana, data, dan lain sebagainya yang dipergunakan secara efisien dan efektif untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan[1]. Menurut para ahli terdapat beberapa pengertian organisasi sebagai berikut.

* Stoner mengatakan bahwa organisasi adalah suatu pola hubungan-hubungan yang melalui mana orang-orang di bawah pengarahan atasan mengejar tujuan bersama [2].
* James D. Mooney mengemukakan bahwa organisasi adalah bentuk setiap perserikatan manusia untuk mencapai tujuan bersama [3].
* Chester I. Bernard berpendapat bahwa organisasi adalah merupakan suatu sistem aktivitas kerja sama yang dilakukan oleh dua orang atau lebih[4].
* Stephen P. Robbins menyatakan bahwa Organisasi adalah kesatuan (etity) sosial yang dikoordinasikan secara sadar, dengan sebuah batasan yang relatif dapat diidentifikasikasi, yang bekerja atas dasar yang relatif terus menerus untuk mencapai suatu tujuan bersama atau sekelompok tujuan [5].

Sebuah organisasi dapat terbentuk karena dipengaruhi oleh beberapa aspek seperti penyatuan visi dan misi serta tujuan yang sama dengan perwujudan eksistensi sekelompok orang tersebut terhadap masyarakat. Karena sebuah organisasi yang baik adalah organisasi yang dapat diakui keberadaannya oleh masyarakat yang ada disekitarnya, keberadaan ini tentunya berupa suatu kontribusi yang diberikan sebuah organisasi tersebut. Kontribusi-kontribusi tersebut bisa berupa pengambilan sumber daya manusia dalam negeri sebagai anggota-anggotanya, sehingga angka pengangguran yang meningkat tiap tahunnya dapat ditekan seminimal mungkin. Orang-orang yang ada di dalam suatu organisasi mempunyai suatu keterkaitan yang terus menerus. Rasa keterkaitan ini, bukan berarti keanggotaan seumur hidup. Akan tetapi sebaliknya, organisasi menghadapi perubahan yang konstan di dalam keanggotaan mereka, meskipun pada saat mereka menjadi anggota, orang-orang dalam organisasi berpartisipasi secara relatif teratur.
[sunting] Pengertian Partisipasi dalam Organisasi

Dalam berorganisasi setiap individu dapat berinteraksi dengan semua struktur yang terkait baik itu secara langsung maupun secara tidak langsung kepada organisasi yang mereka pilih [6]. Agar dapat berinteraksi secara efektif setiap individu bisa berpartisipasi pada organisasi yang bersangkutan. Dengan berpartisipasi setiap individu dapat lebih mengetahui hal-hal apa saja yang harus dilakukan. Pada dasarnya partisipasi didefinisikan sebagai keterlibatan mental atau pikiran dan emosi atau perasaan seseorang di dalam situasi kelompok yang mendorongnya untuk memberikan sumbangan kepada kelompok dalam usaha mencapai tujuan serta turut bertanggung jawab terhadap usaha yang bersangkutan[7]. Keterlibatan aktif dalam berpartisipasi, bukan hanya berarti keterlibatan jasmaniah semata. Partisipasi dapat diartikan sebagai keterlibatan mental, pikiran, dan emosi atau perasaan seseorang dalam situasi kelompok yang mendorongnya untuk memberikan sumbangan kepada kelompok dalam usaha mencapai tujuan serta turut bertanggung jawab terhadap usaha yang bersangkutan. Ada tiga buah unsur penting yang menurut Keith Davis[8] memerlukan perhatian khusus dalam partisipasi.

* Unsur pertama, bahwa partisipasi atau keikutsertaan sesungguhnya merupakan suatu keterlibatan mental dan perasaan, lebih daripada semata-mata atau hanya keterlibatan secara jasmaniah.
* Unsur kedua adalah kesediaan memberi sesuatu sumbangan kepada usaha mencapai tujuan kelompok. Ini berarti, bahwa terdapat rasa senang, kesukarelaan untuk membantu kelompok.
* Unsur ketiga adalah unsur tanggung jawab. Unsur tersebut merupakan segi yang menonjol dari rasa menjadi anggota. Hal ini diakui sebagai anggota artinya ada rasa “sense of belongingness”.

Keith Davis juga mengemukakan jenis-jenis partisipasi, yaitu sebagai berikut[9]: a. Pikiran (psychological participation) b. Tenaga (physical partisipation) c. Pikiran dan tenaga (psychological participation dan physical partisipation) d. Keahlian (participation with skill) e. Barang (material participation) f. Uang (money participation) Agar suatu partisipasi dalam organisasi dapat berjalan dengan efektif, membutuhkan persyaratan-persyaratan yang mutlak yaitu .

* Waktu. Untuk dapat berpatisipasi diperlukan waktu. Waktu yang dimaksudkan disini adalah untuk memahamai pesan yang disampaikan oleh pemimpin. Pesan tersebut mengandung informasi mengenai apa dan bagaimana serta mengapa diperlukan peran serta[10].
* Bilamana dalam kegiatan partisipasi ini diperlukan dana perangsang, hendaknya dibatasi seperlunya agar tidak menimbulkan kesan “memanjakan”, yang akan menimbulkan efek negatif.
* Subyek partisipasi hendaknya relevan atau berkaitan dengan organisasi dimana individu yang bersangkutan itu tergabung atau sesuatau yang menjadi perhatiannnya.
* Partisipasi harus memiliki kemampuan untuk berpartisipasi, dalam arti kata yang bersangkutan memiliki luas lingkup pemikiran dan pengalaman yang sama dengan komunikator, dan kalupun belum ada, maka unsur-unsur itu ditumbuhkan oleh komunikator.
* Partisipasi harus memiliki kemampuan untuk melakukan komunikasi timbal balik, misalnya menggunakan bahasa yang sama atau yang sama-sama dipahami, sehingga tercipta pertukaran pikiran yang efektif atau berhasil.
* Para pihak yang bersangkutan bebas di dlam melaksanakan peran serta tersebut sesuai dengan persyaratan yang telah ditentukan.
* Bila partisipasi diadakan untuk menentukan suatu kegiatan hendaknya didasarkan kepada kebebasan dalam kelompok, artinya tidak dilakukan pemaksaan atau penekanan yang dapat menimbulkan ketegangan atau gangguan dalam pikiran atau jiwa pihak-pihak yang bersangkutan. Hal ini didasarkan kepada prisnsip bahwa partisipasi adalah bersifat persuasif.

Dari sini dapat diambil pengertian bahwa suatu partisipasi dalam organisasi menekankan pada pembagian wewenang atau tugas-tugas dalam melaksanakan kegiatan-kegiatannya. Dengan pembagian tugas tersebut dimaksudkan agar dalam pengaplikasian tugas-tugas itu dapat lebih efektif serta terstruktur secara jelas.
Bentuk-bentuk organisasi.

1. Organisasi politik
2. Organisasi sosial
3. Organisasi mahasiswa
4. Organisasi olahraga
5. Organisasi sekolah
6. Organisasi negara

sumber : wikipedia.org/wiki/Organisasi